Daftar Blog Saya

Kamis, 03 Maret 2011

Sejarah ikan mas & ikan patin

 Sejarah ikan mas



Banyak cerita mengenai asal-usul ikan mas. Ada yang mengatakan ikan ini berasal dari Sungai Danube dan Laut Hitam, tetapi ada juga
mengatakan berasal dari Cina dan Rusia. Di Indonesia, menurut Ardiwinata (1971) ikan mas mulai dikenal pertama kali di daerah Galuh (ciamis) jawa Barat, sekitar tahun 1810. Namun, para petani baru mulai memelihara sekitar tahun 1860 dan semenjak itu berkembang ke daerah lain di jawa barat.

sejak permulaan abad keduapuluh, budi daya ikan mas yang
silakukan di kolam dan di sawah mulai berkembang ke beberapa
daerah di luar pulau jawa. Di Bukittinggi (Sumatera Barat), ikan mas
didatangkan pada tahun 1892 dan mulai berkembang pada tahun
1903. di Padangsidempuan (Sumatera Utara), ikan mas didatangkan pada tahun 1903.

Di Medan, ikan mas didatangkan pada tahun 1905. Di Sulawesi, ikan mas didatangkan di Tondano (Sulawesi Utara) pada tahun 1895. Di Manado, ikan mas didatangkan pada tahun 1905. Di Sulawesi Selatan, ikan mas mulai dipelihara di sawah pada tahun 1936. Di pulau Flores, ikan mas didatangkan pertama kali pada tahun 1932. Sementara, itu, di pulau Bali, ikan mas pertama kali didatangkan pada tahun 1903, tetapi budi dayanya di sawah baru dimulai pada tahun 1931.

Penyebaran ikan mas yang begitu cepat ke berbagai tempat d Indonesia didukung oleh cara pembudidayaannya yang cukup mudah dan sifatnya yang tahan terhadap berbagai macam bentuk lingkungan Karena itu, banyak peternak yang tertarik membudidayakannya.

Sejarah ikan patin


 Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar